Nida dan mimpinya

Hai!
Assalamualaikum.. 🤗

Blog ini akan dimulai dengan postingan tentang "Nida dan Mimpinya". Kenapa? Karena saat ini aku sedang merasakan dahsyatnya bermimpi, dan serunya perjalanan menggapai mimpi tersebut.

Oke, langsung aja. Apasih mimpi "Nida"?
Percayakah kalau aku bilang, menjadi PSIKOLOG merupakan mimpiku sejak aku kelas 3 sd? Saat itu sekitar tahun 2005, tau darimana sih aku tentang psikolog? dulu psikolog belum seramai sekarang, masih jarang yang tau tentang psikolog. Aku mengetahui psikolog dari sekolahku, dari SDku. Di SDku ada seorang Psikolog yang merupakan orangtua dari temanku. Aku sempat ada masalah waktu SD, sehingga hari-hariku sering bertemu dengan Psikolog tersebut. Darisana akhirnya aku bilang ke Ummi kalau aku mau jadi Psikolog karena psikolog bisa membantu oranglain sama seperti dokter, pikirku saat itu. Respon ummi? Ummi sangat mendukung cita-citaku tersebut. Menurut ummi, anak perempuan memang cocok untuk mengambil kuliah yang akhirnya menjadi PROFESI dan tentunya bisa kerja sendiri, tidak harus bekerja dengan oranglain.  Akhirnya cita-cita menjadi Psikolog tidak pernah berubah sampai aku lulus SMA.

Siapa sangka? 10 tahun setelah aku memimpikan ingin menjadi Psikolog, tepatnya tahun 2015, aku memulai kuliahku. Langkah awal menggapai cita-cita, aku kuliah di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta tentunya jurusan Psikologi. Awal kuliah, aku semangat untuk menjadi Psikolog Klinis Anak. Namun ternyata saat menjalaninya, aku lebih tertarik pada dunia PENDIDIKAN. Disemester 4 akhirnya aku memilih peminatan Pendidikan. Awalnya ummi tidak mendukung, karena ummi menginginkan aku bekerja sebagai Psikolog di Rumah Sakit tapi memang tipenya ayah dan ummi selalu mendukung apa yang diinginkan oleh anaknya, tidak pernah memaksakan kehendak dan tidak pernah menuntut.

Setelah ku sadar kalau minatku ke Pendidikan, aku mulai mengikuti kegiatan-kegiatan yang ku anggap akan menjadi "BEKAL" untuk menggapai mimpiku. Ini penting. Setelah sadar apa minat kita, cobalah untuk fokus pada hal-hal yang dapat mendukung minat kita tersebut. Semasa kuliah aku tidak aktif berorganisasi, bahkan tidak pernah ikut organisasi. Kegiatan apa sih yang bisa menjadi bekal? Di semester 5 aku menjadi pengajar TPA, karena menurutku dari TPA ini aku akan bertemu anak-anak dan belajar tentang menghadapi anak-anak. Setelah itu di semester 7 aku menjadi asisten praktikum dimatakuliah Asesmen Anak dan Remaja. Aku yakin, akan ada banyak hal yang aku dapet dari menjadi asprak AAR. Ternyata benar, ada beberapa alat tes yang saat itu belum pernah aku pelajari di kelas. Di praktikum AAR belajar tentang alat-alat tes untuk mengukur IQ, kepribadian, minat dan bakat pada anak dan remaja. Saat semester 7 itu aku juga diterima magang disalah satu daycare di sekitar kampusku. Disana aku belajar banyak hal, mengasuh anak-anak, mengajar, menyiapkan bahan ajar, menyusun kurikulum, dan pengalaman melihat langsung bagaimana situasi dilapangan. Ketika selesai sidang skripsi, aku menjadi Guru disana, yang sebelumnya hanya parttime, setelah sidang menjadi fulltime. Kegiatan-kegiatan ini membuat warna pada CV-ku. Pengalaman yang aku kumpulkan saat kuliah benar-benar menjadi bekal. next time aku bakal menceritakan, "bekal" ini membantuku untuk apa.

Memasuki semester akhir, aku mulai menulis skripsi sambil menjadi asprak dan magang. Mencari judul skripsi bukanlah hal yang mudah, namun Alhamdulillah judulku langsung diacc oleh dospem. Skripsiku berjudul "hubungan persepsi strength based parenting dan subjective well-being pada siswa SMA" . Judulnya sesuai sama minatku tentang parenting dan pendidikan. Skripsi ini juga menjadi "bekal" dalam menggapai mimpiku. Aku sangat puas dan bangga dengan hasil skripsiku ini.

Akhirnya 22 Maret 2019 aku sidang skripsi, lulus dan mendapat gelar sarjana psikologi S.Psi (unofficialy). Senang rasanya, karena ini merupakan mimpiku sedang SD dan 14 tahun kemudian, aku berhasil mendapatkan gelar S.Psi dinamaku. Satu langkah lagi untuk menjadi seorang Psikolog. Iya, untuk menjadi Psikolog harus melanjutkan S2 Magister Psikologi Profesi. Setelah sidang, aku langsung fokus untuk mengikuti tes masuk mapro. Alhamdulillah, 19 Juli 2019 aku diterima di Magister Profesi Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 

Yogyakarta, 29 Juni 2019

Intinya dari semua ini...
Mimpiku untuk menjadi PSIKOLOG belum sepenuhnya tercapai saat ini, namun aku sangat menikmati setiap tahapan untuk mencapai mimpi itu. Aku bersyukur diriku terbentuk sebagai orang yang memiliki mimpi dan target dalam menjalan kehidupan serta nikmat yang tiada henti dari Allah SWT yang melancarkan jalan mencapai mimpi. Jangan takut bermimpi... karena dengan mimpi kita akan menjalani hidup dengan semangat dan lebih terarah. See you dipost selanjutnya, tentang... Nida dan magister profesi 🙋

Komentar